Sabda Wahab
Asal Kata Liaela
Kata “Liaela” berasal dari bahasa Luhu, yang terdiri dari dua kata: “Lia” dan “Ela,” yang diambil dari frasa “Simalia Ela.” Frasa ini memiliki arti “di sana sudah banyak orang jahat, perampok” (yang merampok dan membunuh orang-orang yang mereka temui, baik itu pedagang maupun penduduk sekitar pantai Teluk Tanjung Sial) dan juga pemakan daging manusia (kanibal). Orang-orang tersebut tidak memiliki belas kasihan, bahkan terhadap sesama mereka, seringkali saling membunuh dan memakan daging sesama, terutama orang yang sudah tua.
Mereka biasa pergi ke Teluk Tanunu di Pulau Seram, namun dalam perjalanan sering singgah di pelabuhan/teluk yang disebut “Simalia Ela.” Istilah ini digunakan oleh masyarakat Huamual atau Luhu untuk menyebut wilayah tersebut. Orang-orang jahat yang singgah di pelabuhan ini biasanya berasal dari Papua dan Timur. Mereka awalnya berlayar dari Papua dan Timur dengan kapal yang layarnya terbuat dari tikar, dan jumlahnya sangat banyak. Kapal tersebut biasanya disebut dengan nama “Jarangka.” Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, daerah ini kemudian dinamakan Liaela hingga sekarang. Hingga saat ini liaela telah menjadi salah satu Dusun yang berada di bawah petuanan Desa Luhu.
Sebagai salah satu putra yang lahir dan besar di Dusun Liaela, tentu kita bertanya-tanya, siapa orang pertama yang menempati Dusun Liaela? Berdasarkan penelitian literatur, diketahui bahwa orang pertama yang mendiami Dusun Liaela adalah perpaduan antara orang Buton dan orang Huamual/Luhu. H. Wawe (dari Buton) menikah dengan Apia Samanery binti Ahmad Samanery (dari Luhu), dan mereka kemudian tinggal serta memiliki keturunan di Liaela.
Pada masa itu, belum semua orang tinggal di daerah pantai; sebagian masih tinggal di gunung yang sekarang dikenal sebagai Marlatetu. Mereka tinggal di gunung karena pada saat itu tentara Jepang masih menjajah Indonesia dan menguasai beberapa wilayah di Pulau Seram, termasuk daerah Liaela. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa peninggalan tentara Jepang yang kami temui semasa kecil (sekolah Dasar), seperti Speed Boat besi (yang kini sudah tidak ada) dan nama salah satu gunung di daerah kami, Gunung Japa’a (Japa’a berarti Jepang).
Dusun Liaela terletak di Pulau Seram, Maluku, Indonesia. Secara geografis, desa ini berada di wilayah Administrasi Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Koordinat Dusun Liaela adalah kira-kira 3°4’60” Lintang Selatan dan 127°9’47” Bujur Timur. Dusun ini terletak di pesisir barat Pulau Seram, berhadapan dengan sebelah timur Pulau Ambon. Wilayah ini dikelilingi oleh perbukitan dan pantai, yang memberikan pemandangan alam yang indah dan sekaligus akses strategis ke laut. Dusun Liaela memiliki batas wilayah yang jelas di keempat penjuru. Di sebelah utara, dusun ini berbatasan dengan Laut Seram, sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Pilar. Di bagian barat, Dusun Liaela berbatasan dengan Dusun Wailapia, dan di sebelah timur berbatasan dengan Dusun Saluku.
Referensi:
Riviyal Samanery, 2013. Urgensi Sholat Jum’at Terhadap Peningkatan Kepribadian Pemuda di Dusun Liaela kecamatan huamual Kabupaten Seram Bagian Barat.